Arsitektur dan interior tradisional merupakan bentuk fisik kekayaan budaya yang sarat akan makna serta nilai filosofis. Nilai-nilai inilah yang lekat dengan keseharian masyarakat yang kemudian menjadi indentitas sebuah masyarakat. Namun dewasa ini, ciri serta identitas budaya semakin ditinggalkan karena dianggap tidak relevan dengan era modern saat ini. Perancangan dengan pendekatan vernakular pada bangunan modern dapat digunakan sebagai solusi untuk melestarikan nilai dan kepercayaan lokal. Pada Rumah tradisional Suku Dayak atau Lamin terdapat nilai-nilai kepercayaan serta merupakan bentuk respon masyarakat Suku Dayak terhadap iklim serta lingkungan tempat mereka tinggal. Penelitian Gedung Keuskupan Agung Samarinda dengan pendekatan vernakular tidak hanya mengangkat nilai yang berupa simbol dan filosofi namun juga ditemukan keseimbangan yang diciptakan bangunan dengan alam sekitar.